ilustrasi Sumber: Google |
Ku yakin negeri ini menangis ketika ujaran yang selalu
membinar dimata khatulistiwa lenyap dalam perdebatan,
Perbedaan yang selalu kering kerontang ketika
jemari-jemarinya selalu hilang dalam pembantaian sektarian,
Lantas jiwanya menaruh dendam pada semua penafsiran,
Tentang keharmonisan yang tercampakan,
Indonesia kini bukanlah jiwa yang akan haus selalu oleh
darah-darah pembantaian,
Namun pertikaian yang rukun dalam sebuah akhir dimeja
perdebatan,
Pun Dalam memori ingatan sosok-sosok pejuang, yang terkutip
dalam untaian “persatuan”
Tak terjabarkan semuanya… tak sama sekali…..
PLURALISME,,,, bukanlah sebuah warna???
Warna dimana saat jiwa tergenggami, mendali waktu akan
berikan apresiasi…
Tapi tidak dengan sekarang… saat jiwanya harus lepaskan
tanah-tanah suci demi genggaman kemenangan…
Huhhh,,,, trus TUHAN ngomong apa???
Ketika boneka-bonekanya menjajahi-NYA dengan seribu
dugaan…!!! wahahaha
(catatan_ untaian manis dr sapaan terhangat di meja perdebatan)
01 april 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar