kondisi jalan Bayah - Cikotok doc: Ty_PHOTOgraphy |
“Menyusuri jalan yang
berkerikil tajam, itulah kehidupan. Suka duka dalam setiap perjalanan”
Kata-kata ini rasanya kurang tepat jika disandingkan dengan jalanan rusak
didaerah ini. Daerah dengan tingkat mobilitas masyarakatnya yang cukup tinggi. Jalanan
ini seperti jalanan yang tidak berpenghuni. Artinya
tetap dibiarkan rusak tanpa adanya perbaikan atau bahkan pernah ada perbaikan
namun tidak mampu bertahan dalam baik perupaan??? Hahehoh…
Jalan yang
menghubungkan Kecamatan Bayah dengan Kecamatan Cibeber ini adalah salah satu
contoh minimnya perhatian Pemerintah terhadap infrastuktur yang menunjang
mobilitas masyarakatnya. Buktinya beberapa tahun jalanan ini tidak pernah mulus
(mungkin semulus wajah ibu-gub kita). Padahal jalanan ini sering digunakan oleh
para pejabat untuk berkunjung ke kampung adat Cisungsang yang terkenal dengan
Upacara adat Seren Tahunnya. Mungkin si
ibu tidur pas melintasi jalan ini, atau saking bagusnya mobil sampai tak merasa
kalau melewati jalanan rusak parah…!!! Hahehoh….
gambar Debu yang dibawa oleh kendaraan doc: Ty_PHOTOgraphy |
Jalanan ini biasa
digunakan oleh para pengendara roda dua ataupun roda empat yang hendak
beraktivitas. Terkadang saya sering mengeluhkan jalanan yang rusak parah ini,
karena jika melewati jalanan tersebut debu dari jalan akan banyak bererbangan
dibawa oleh kendaraan. Al hasil selama
sering melewati jalanan ini “sakit” yang disebabkan debu kotor yang masuk lewat
pernapasan bergolak dalam tubuh yang penyakitan. (untung saya tak terjangkit
penyakit TBC)….!!! Hahehoh….
Sempat melihat beberapa
kali plang perbaikan jalan berada ditempat ini, namun hasilnya tidak pernah
saya rasakan. Jalanan tetap buruk perupaan, sulit dibedakan mana setelah
perbaikan dan mana sebelum diperbaikan. karena perbaikan pun mungkin tak akan semulus wajah polesan RUPIAHAN....!!!
Ty_Poems
Garis-garis pembatas
jalan dalam pembangunan, adalah kepunyaan kami yang haus perbaikan…
Bukan anda yang selalu
berkata “memperjuangkan”
Lama kami selalu berada
dalam kehausan…
Haus akan jalanan bagus
untuk mencari rupiahan, Karena diotak kami sekarang hanya bercapkan
kesejahteraan…
Sejahtera yang selalu berada
dalam bual perjanjian, saat suara kami jadi barang mahal yang diperdagangkan…
Akh… ingin rasanya kami
tanyakan berapa besar rupiahan yang kau pakai untuk memuluskan wajah di ruang
kecantikan…
Atau seberapa besar kau
beli kain meteran untuk jahit baju pesta kondangan…
Terlalu singkat
memaparkan keangkuhan kami dimeja PERSIDANGAN….!!!
meni lada eta artikelna neng
BalasHapusƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ, lada kunaon bang? Akh bae we Expresi diri eta... Udeg2 bahasa lainnya mah. ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ
BalasHapus