Selasa, 11 September 2012

TAK SEMULUS WAJAH POLESAN RUPIAHAN

kondisi jalan Bayah - Cikotok
doc: Ty_PHOTOgraphy

“Menyusuri jalan yang berkerikil tajam, itulah kehidupan. Suka duka dalam setiap perjalanan” Kata-kata ini rasanya kurang tepat jika disandingkan dengan jalanan rusak didaerah ini. Daerah dengan tingkat mobilitas masyarakatnya yang cukup tinggi. Jalanan ini seperti jalanan yang tidak berpenghuni. Artinya tetap dibiarkan rusak tanpa adanya perbaikan atau bahkan pernah ada perbaikan namun tidak mampu bertahan dalam baik perupaan??? Hahehoh…

Jalan yang menghubungkan Kecamatan Bayah dengan Kecamatan Cibeber ini adalah salah satu contoh minimnya perhatian Pemerintah terhadap infrastuktur yang menunjang mobilitas masyarakatnya. Buktinya beberapa tahun jalanan ini tidak pernah mulus (mungkin semulus wajah ibu-gub kita). Padahal jalanan ini sering digunakan oleh para pejabat untuk berkunjung ke kampung adat Cisungsang yang terkenal dengan Upacara adat Seren Tahunnya. Mungkin si ibu tidur pas melintasi jalan ini, atau saking bagusnya mobil sampai tak merasa kalau melewati jalanan rusak parah…!!! Hahehoh….



gambar Debu yang dibawa oleh kendaraan
doc: Ty_PHOTOgraphy
Jalanan ini biasa digunakan oleh para pengendara roda dua ataupun roda empat yang hendak beraktivitas. Terkadang saya sering mengeluhkan jalanan yang rusak parah ini, karena jika melewati jalanan tersebut debu dari jalan akan banyak bererbangan dibawa oleh kendaraan. Al hasil selama sering melewati jalanan ini “sakit” yang disebabkan debu kotor yang masuk lewat pernapasan bergolak dalam tubuh yang penyakitan. (untung saya tak terjangkit penyakit TBC)….!!! Hahehoh….

Sempat melihat beberapa kali plang perbaikan jalan berada ditempat ini, namun hasilnya tidak pernah saya rasakan. Jalanan tetap buruk perupaan, sulit dibedakan mana setelah perbaikan dan mana sebelum diperbaikan. karena perbaikan pun mungkin tak akan semulus wajah polesan RUPIAHAN....!!!



Ty_Poems 

Garis-garis pembatas jalan dalam pembangunan, adalah kepunyaan kami yang haus perbaikan…
Bukan anda yang selalu berkata “memperjuangkan”
Lama kami selalu berada dalam kehausan…
Haus akan jalanan bagus untuk mencari rupiahan, Karena diotak kami sekarang hanya bercapkan kesejahteraan…
Sejahtera yang selalu berada dalam bual perjanjian, saat suara kami jadi barang mahal yang diperdagangkan…
Akh… ingin rasanya kami tanyakan berapa besar rupiahan yang kau pakai untuk memuluskan wajah di ruang kecantikan…
Atau seberapa besar kau beli kain meteran untuk jahit baju pesta kondangan…
Terlalu singkat memaparkan keangkuhan kami dimeja PERSIDANGAN….!!!



2 komentar:

  1. ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗ‎​​​​ɑ, lada kunaon bang? Akh bae we Expresi diri eta... Udeg2 bahasa lainnya mah. ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗ‎​​​​ɑ

    BalasHapus