Merupakan kata-kata yang sering di ucapakan untuk menamai masalah rasa yang satu ini... "Cinta" yah, Cinta.
|
sumber Image: Google |
Terinspirasi dari kata-kata mas Pramoedya Ananta Tour dalam bukunya "Bumi Manusia" yang diterangkan oleh Jeans Maramis bahwa "Cinta itu indah..., juga kebinasaan yang mungkin membuntutinya, orang harus berani menghadapi akibatnya". kata-kata itu seolah menyadarkanku tentang satu hal yang Tuhan berikan sebagai penguat dan perapuh manusia. Bahwa cinta demikian menjadi sebuah kekuatan yang mampu melatari berbagai keadaan manusia. Menjadi candu kebaikan ataupun keburukan yang mengubah keadaan dalam diri manusia.
Tidak mudah memang menuliskan sesuatu atas dasar perasaan, terlalu rumit jika semua masalah rasa itu kita hadirkan dalam bentuk tulisan... namun setiap orang tentu merasakan hal yang sama ketika di hadapakan pada masalah-masalah persaan. karena tuhan menakdirkan manusia itu sebagai mahluk perasa...!!!.
Kehadiran semua rasa ini bisa dalam bentuk apa saja dan pada siapa saja. Dengan mengenal dari apa yang ada dalam diri seseorang, apa pun itu yang lantas akan dikagumi dan menjadi hal yang di sukai.....!!!
atau karena keterikatan dan kebersamaan yang menjadikan semuanya sebuah ketergantungan... ketergantungan yang akan menimbulkan masalah rasa baru yaitu "Sakit" saat binasa memusnahkan bentuk dari ketergatungan itu, atau kebiasaan dalam keberadaan seseorang tersebut.
Cinta, akumulasi dari semua rasa yang dialami manusia. Cinta, Benci, Sakit, Simpati, dan lain sebagainya yang enggan saya sebutkan karena setiap orang sudah tentu dapat mengetahui dan merasakan bentuk-bentuk perasaan yang sudah dinamai manusia itu.
oleh karenanya, Cinta begitu memiliki peran dalam hidup manusia, tidak bisa dipungiri memang bahwa semuanya di tunjukan oleh materi yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Hanya bentuk getaran yang teramat dasyat dirasakan, tidak peduli pada keadaan dan bagaimana likuk dan bentuk mahluk yang sudah diyakininya mengundang perasaannya maju mundur untuk mengenal dan jauh lebih dekat bahkan memilikinya seperti benda yang ada.
Mata tidak bisa membohongi pada apa yang tampak dengan jelas olehnya, pada bentukan-bentukan Tuhan yang maha Dasyat dan apapun itu yang mengindahkan ataupun tidak mengindahkan...
namun cinta belajar berakumulasi dengan semua bentuk rasa lain... termasuk mengajarkan bentuk Keikhlasan.
Sederet tulisan apapun yang mencoba menerangkan dan meterjemahkan bentuk dan masalah rasa, tidak akan mampu secara detail dapat dijelaskan oleh kata. karena pada akhirnya kebinasaan akhir segala rasa cinta yang berkemelut memanjangkan deret hitung kadar ketulusan. Mau tidak mau, Keikhlasan berlaku adil pada perasaan.....
Ty_poems