Kaum-kaum marjinal
sebuah Negara yang memiliki banyak kekayaan. Ini merupakan cerminan bagaimana
kepuasan tidak pernah ada atau pun dirasakan oleh masyarakat yang berada pada
sebuah Negara bernama indonesia. Bagaimana tidak, setelah 67 merdeka, arti
penting kemerdekaan hanya sebuah predikat untuk Negara bersimbol burung garuda
itu. Kebebasan segala asfek penunjang kesejateraan terlihat tak sepenuhnya
dirasakan warganya. Sungguh sangat ironi, Negara yang memiliki serba banyak
sumber daya alam ini masih saja miskin. Hal itu terlihat dari banyaknya
masyarakat yang masih hidup dalam garis kemiskinan. Dan terlihat belum ada
upaya untuk memperhatikannya.
Sebuah daerah dimana
hanya ada beberapa rumah yang memanjang mengikuti pola pada sebuah jalan.
Dibatasi sebuah sungai kecil dengan keadaan air lumayan bersih memisahkan
kampung satu dengan yang lainnya. Terlihat belum ada aliran listrik dan hanya
bilik-bilik rumah yang menembus cahaya diluar ruangan. Tidak ada satupun rumah
permanen, dengan pembuangan dan salinitas
yang berada bersih di dalamnya. Hal itu jelas di pertontonkan sebuah
daerah di pojokan selatan cianjur.
Kampung Taibesi yang terlihat sepi dan hanya ada beberapa rumah |
Siang itu, suara
berisik sungai kecil terdengar cukup jelas dalam kesunyian sebuah kampung
bernama Taibesi kecamatan Sindangbarang. Tampak tak ada aktifitas warga yang
berada di halaman rumah ataupun sekitar perkampungan. Hanya saja ada seorang
laki-laki yang tampak dari persawahan tidak jauh dari tempat tersebut. terlihat
sangat sepi seolah bagaikan kampung yang tak berpenguni. Hemm… tak ingin
penasaran kami pun mulai mencoba mendekati sebuah saung kecil di tengah
persawahan yang tak jauh dari tempat tersebut, terlihat ada beberapa orang
disana, dan akhirnya sosok 3 orang anak usia sekolahan terlihat asik
mengutak-atik memaikkan handphone. Sempat kami mengobrol sebentar, hanya
menanyakan bagaimana aliran llistrik dan fasilitas yang lainnya dengan tak
sejelas keinginan kami mewawancarai orang tuanya. Karena niatnya semula kami
ingin mencoba mengobrol cukup panjang dengan orang orang tua yang berada jauh
di tengah sawah saat itu.
Rumah di kampung Taibesi tampak belakang |
Tempat MCK warga kampung Taibesi |
Keadaan yang memang
tidak hanya satu di Indonesia, petani indentik dengan kemisikinan. Sampai saat
ini belum ada upaya untuk mensejatherakan kaum mulia penghasil barang kebutuhan
pokok tersebut. dengan kondisi yang tidak berubah itu, makin banyak orang desa
berupaya keras merubah kehidupan mereka dan “urbanisasi” kerap kali menjadi
satu pilhan yang menggiurkan.
Masih dengan rasa
penasaran saya dan rekan saya pun pada akhirnya beranjak meninggalkan tempat
tersebut. sepanjang jalan pulang pemandangan saya dimanjakan dengan hamparan
sawah hijau yang menyejukan. Tidak sempat saya mengetahui banyak keterangan
mengenai tempat bernama kampung “taibesi” itu. Yang ada dipikiran saya hanya
sebuah tempat marginal yang sama sekali jauh dari kehidupan yang mestinya
dirasakan oleh setiap warga Negara. Fasilitas seperti listrik saja tak pernah
masuk ke tempat ini padahal tempat ini satu dari sebagian kecil penyuplay bahan
pokok kebutuhan masyarakat di negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar